Ku kira bakalan jadi hari yang buruk. Ku kira bakalan tak
indah jadinya. Ku kira bakalan haru menderu. Ku kira bakalan galau seutuhnya.
(hehee). Ku kira bakalan tak nyaman selamanya.
Tapi, semuanya bisa ku tepis dengan hasrat yang kuat dan kemauan untuk
mendapatkan sesuatu yang lebih baik. Tak ada yang tak mungkin, batin ku pun
memberontak. Yaah, perubahan itu harus ada. Selesaikan semua urusan yang ada
dengan baik, memulai kehidupan baru dengan memaafkan setiap kesalahan dan
kekhilafan di masa lalu. Serta orang yang selalu membuat ku menangis ketika
ingin memejamkan mata. Memang tak seharusnya di malam pergantian tahun selalu
dipenuhi dengan kegembiraan dan kesenangan duniawi. Tapi tak juga hanya di
malam pergantian tahun itu kita introspeksi diri. Yang penting kadarnya
seimbang saja. Karena semua itu bisa dilakukan setiap hari, yaitu saat menarik
nafas,saat tersenyum, saat menangis, saat kesepian, saat tertawa dan saat paling nyaman yang pernah ku
rasa.
Dahulu, ketika malam tiba aku sulit untuk memejakan mata.
Karena aku takut. Takut ketika aku membuka mata, aku mengingat kamu dan semua
kenangan itu. Tiap malam, aku selalu ditemani dengan setumpuk buku. Buku yang
akan membawa ku ke alam lain. Alam imajinasi.
Semakin dekat malam pergantian tahun, semakin gundah. Perasaan
khawatir dan cemas selalu menghantui ku. Haruskah terulang kembali kejadian
itu. Malam dimana penuh dengan air mata dan kekecewaan. Pikiran pun mulai
kalut. Dilema juga menghampiri. Bingung dengan pilihan yang ada, apakah aku
harus tetap kecewa dan membiarkan air mata itu jatuh kembali ataukah aku harus
ikut bergembira dengan mereka yang selalu tertawa membawa harapan baru dan
membuang kenangan pahit. Dan akhirnya pilihan itu jatuh, yah kali ini aku ingin
tertawa bersama orang-orang yang melupakan kegundahan dan menginginkan kebahagiaan
baru. Ternyata memang aku membutuhkannya.
Dan malam itu pun tiba. Dan ketika itu pula aku bersiap
untuk menghirup kebebasan hati yang sudah lama terbelenggu serta menghirup
udara ketenangan disana. Terima kasih untuk orang yang pernah mencintaiku. Walaupun
aku harus terus menerus membasahi pipi ini dengan air mata ketika bersamanya. Tapi
sudah cukup hingga detik, menit, dan jam ini di tahun 2012.
~ Selamat Datang
Tahun 2013 ~