Rabu, 02 Januari 2013

Menuju Perubahan



Ku kira bakalan jadi hari yang buruk. Ku kira bakalan tak indah jadinya. Ku kira bakalan haru menderu. Ku kira bakalan galau seutuhnya. (hehee). Ku kira bakalan tak nyaman selamanya.  Tapi, semuanya bisa ku tepis dengan hasrat yang kuat dan kemauan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik. Tak ada yang tak mungkin, batin ku pun memberontak. Yaah, perubahan itu harus ada. Selesaikan semua urusan yang ada dengan baik, memulai kehidupan baru dengan memaafkan setiap kesalahan dan kekhilafan di masa lalu. Serta orang yang selalu membuat ku menangis ketika ingin memejamkan mata. Memang tak seharusnya di malam pergantian tahun selalu dipenuhi dengan kegembiraan dan kesenangan duniawi. Tapi tak juga hanya di malam pergantian tahun itu kita introspeksi diri. Yang penting kadarnya seimbang saja. Karena semua itu bisa dilakukan setiap hari, yaitu saat menarik nafas,saat tersenyum, saat menangis, saat kesepian, saat  tertawa dan saat paling nyaman yang pernah ku rasa.
Dahulu, ketika malam tiba aku sulit untuk memejakan mata. Karena aku takut. Takut ketika aku membuka mata, aku mengingat kamu dan semua kenangan itu. Tiap malam, aku selalu ditemani dengan setumpuk buku. Buku yang akan membawa ku ke alam lain. Alam imajinasi.
Semakin dekat malam pergantian tahun, semakin gundah. Perasaan khawatir dan cemas selalu menghantui ku. Haruskah terulang kembali kejadian itu. Malam dimana penuh dengan air mata dan kekecewaan. Pikiran pun mulai kalut. Dilema juga menghampiri. Bingung dengan pilihan yang ada, apakah aku harus tetap kecewa dan membiarkan air mata itu jatuh kembali ataukah aku harus ikut bergembira dengan mereka yang selalu tertawa membawa harapan baru dan membuang kenangan pahit. Dan akhirnya pilihan itu jatuh, yah kali ini aku ingin tertawa bersama orang-orang yang melupakan kegundahan dan menginginkan kebahagiaan baru. Ternyata memang aku membutuhkannya.
Dan malam itu pun tiba. Dan ketika itu pula aku bersiap untuk menghirup kebebasan hati yang sudah lama terbelenggu serta menghirup udara ketenangan disana. Terima kasih untuk orang yang pernah mencintaiku. Walaupun aku harus terus menerus membasahi pipi ini dengan air mata ketika bersamanya. Tapi sudah cukup hingga detik, menit, dan jam ini di tahun 2012. 

~ Selamat Datang Tahun 2013 ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar